Bersih Desa Serut

31 Mei 2023 11:02:53 WIB

Delapan Gunungan warnai acara bersih desa atau yang dikenal dengan budaya Sadranan. Acara sadranan di gelar di Sendang Banyurip Kalurahan Serut, Serut, Gedangsari, Gunungkidul. Senin ( 29/5/2023).Dimulai dengan Kirab Budaya/ Iring-iringan membawa 8 Gunungan dari Balai Kalurahan Serut menuju Sendang Banyurip.

Lurah Serut Sugiyanta menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua warga Kalurahan serut yang telah berpartisipasi mensukseskan acara bersih desa Serut saat ini.

“Terimakasih kepada semua warga se Kalurahan Serut yang telah berpartisipasi dalam acara bersih desa atau rasulan. Sehingga bisa terlaksana dengan sangat meriah dengan arak-arakan Gunungan yang berjumlah delapan Gunungan hasil bumi”, papar Sugiyanta.

Sementara itu Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta juga mengucapakan terimakasih kepada warga yang selalu melestarikan budaya Jawa dan mempertahankan kebudayaan Jawa.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat Serut yang selalu menjaga nilai kebudayaan dan terus mempertahankannya”, jelas Bupati Gunungkidul.

Marsono selaku panitia juga menyampaikan, bahwa untuk Gunungan sendiri di buat dari tiap tiap Padukuhan yang ada diserut diantarnya dari Padukuhan Kayoman, Wangon, Rejosari, Nglengkong, Karngpadang dan Padukuhan Serut, jelas Marsono.

Dalam acara acara Sadranan Kalurahan Serut juga dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Dinas Kundha Kabudayan, Lurah Se Gedangsari, Polsek Gedangsari yang dipimpin oleh Kapolsek Gedangsari sendiri, Koramil Gedangsari, Panewu Gedangsari beserta jajarannya dan masyarakat Kalurahan Serut.

Setelah itu dipersiapkan Tumpeng dan sesaji untuk kenduri. Adapun sesaji yang  dipergunakan adalah :

  • Nasi Gurih, sebagai persembahan kepada para leluhur.
  • Ingkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan pada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Jajan Pasar, sebagai lambang agar masyarakat mendapat berkah.
  • Pisang Raja, sebagai lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam masa kehidupan.
  • Nasi Ambengan, sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
  • Jenang, berupa jenang merah putih (bapak dan ibu) dan jenang palang (penolak bahaya).
  • Tumpeng, berupa tumpeng lanang (lambang Yang Maha Agung) dan tumpeng wadon (lambang penghormatan pada leluhur) yang ukurannya lebih kecil.
  • Ketan Kolak Apem, untuk memetri pada dhanyang yang ada di wilayah Kalurahan Serut.

 

 

Setelah acara selesai dengan di bacakan doa bersma selanjutnya kedelapan Gunungan diperebutkan oleh semua yang hadir dalam acara tersebut.

 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung