Bersih Desa Serut di Sendang Banyurip

30 Juli 2019 10:12:25 WIB

                Pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019, Pemerintah Desa Serut mengadakan kegiatan Bersih Desa. Bersih Desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat. Acara  tersebut berlangsung di Sendang Banyurip dan dimulai pukul 11.00 WIB sampai dengan selesai. Pada kesempatan ini turut hadir Camat Gedangsari,Kapolsek, Perangkat Desa, Lembaga Desa, Pemuka adat dan masyarakat Desa Serut.

                Acara diisi dengan penampilan jathilan dari kelompok masyarakat yang sangat antusias dengan kegiatan ini. Dalam sambutannya Kepala Desa mengharapkan agar dapat mengembangkan potensi wisata Sendang Banyurip sehingga lebih dikenal  oleh masyarakat umum. Tujuan penyelenggaraan upacara adat adalah sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masyarakat Desa Serut telah diberi keselamatan selama satu tahun dan juga permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan pada tahun-tahun yang akan datang semoga tidak terdapat bencana atau aral melintang yang berat di wilayah Desa Serut.

                Setelah itu dipersiapkan Tumpeng dan sesaji untuk kenduri. Adapun sesaji yang  dipergunakan adalah :

  • Nasi Gurih, sebagai persembahan kepada para leluhur.
  • Ingkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan pada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Jajan Pasar, sebagai lambang agar masyarakat mendapat berkah.
  • Pisang Raja, sebagai lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam masa kehidupan.
  • Nasi Ambengan, sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
  • Jenang, berupa jenang merah putih (bapak dan ibu) dan jenang palang (penolak bahaya).
  • Tumpeng, berupa tumpeng lanang (lambang Yang Maha Agung) dan tumpeng wadon (lambang penghormatan pada leluhur) yang ukurannya lebih kecil.
  • Ketan Kolak Apem, untuk memetri pada dhanyang yang ada di wilayah Desa Serut.

 

Pelaksanaan upacara ini dari masing-masing warga juga membawa nasi ambengan menuju sendang banyurip untuk diikutkan dalam kenduri. Setelah semua berkumpul dilakukan doa bersama dan dilanjutkan makan bersama dengan pembagian ingkung dan tumpeng kepada warga. Bagi yang tidak makan di tempat, sesaji tersebut dapat dibawa pulang untuk dimakan bersama keluarga sebagai sarana pembawa berkah.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung